Cari Blog Ini

Sabtu, 29 Mei 2010

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

A. PENDAHULUAN
Evaluasi, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977) : Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai Evaluasi Pendidikan sebagai berikut:
1. Proses / kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan
2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan

B. FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses memiliki beberapa fungsi pokok sebagai berikut :
1. Mengukur kemajuan
2. Menunjang penyusunan rencana
3. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali
4. Memperoleh informasi tentang hasil – hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan
5. Mengetahui relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan dengan tujuan yang hendak dicapai
Evaluasi yang dilaksanakan secra berkesinambungan, akan membuka peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan (estimasi), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan ataukah tidak.

C. TUJUAN EVALUASI PENDIDIKAN
Tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun bahan – bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan / kemajuan peserta didik
2. Mengetahui tingkat efektivitas metode pengajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran
3. Merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan
4. Mencari dan menemukan faktor – faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik
Secara umum, ruang lingkup evaluasi pendidikan di sekolah mencakup 3 komponen utama, yaitu :
1. Evaluasi mengenai program pengajaran
Evaluasi atau penilaian terhadap program pengajaran mencakup 3 hal, yaitu evaluasi terhadap tujuan pengajaran, evaluasi terhadap isi program pengajaran, dan evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.
2. Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran
Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran mencakup hal – hal sebagai berikut :
a. Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung dengan program pengajaran yang ditentukan
b. Kesiapan pendidik dalam melaksanakan program pengajaran
c. Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
d. Minat / perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran
e. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran
f. Peranan bimbingan dan penyuluhan siswa yang memerlukan
g. Pemberian dorongan / motivasi terhadap siswa
h. Komuniksi dua arah antara pendidik dengan murid
i. Pemberian tugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori yang diproleh di dalam kelas
3. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik mencakup evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan yang ingin dicapai serta evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan pengajaran.

D. ALAT – ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR
Alat – alat yang digunakan dalam rangka melakukan evaluasi hasil belajar mencakup teknik tes dan teknis nontes.
1. Teknik Tes
Dalam evaluasi pendidikan, yang dimaksud dengan tes adalah cara / prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian yang berupa pemberian tugas sehingga dihasilkan nilai yang menunjukkan prestasi siswa.
Secara umum, fungsi tes adalah mengukur tingkat perkembangan / kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik, dan mengukur keberhasilan program pengajaran.
• Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan / kemajuan peserta didik
1) Tes seleksi
Dilaksanakan dalam rangka penerimaan siswa baru
2) Tes awal (pre-test)
Dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana materi / bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik
3) Tes akhir (post-test)
Dilaksanakan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran sudah dapat dikuasai oleh peserta didik
4) Tes diagnostik
Dilaksanakan untuk menentukan secara tepat jenis kesukaran yang dihadapi peserta didik
5) Tes formatif (ulangan harian)
Dilaksanakan pada setiap kali selesai satuan pelajaran / subpokok bahasan
6) Tes sumatif
Pada umumnya disusun atas dasar materi pelajaran yang telah diberikan selama satu semester
• Penggolongan tes berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkap
1) Tes intelegensi (intellegency test)
Dilaksanakan untuk menentukan tingkat kecerdasan
2) Tes kemampuan (aptitude test)
Dilaksanakan untuk mengungkap kemampuan dasar / bakat
3) Tes sikap (attitude test)
Dilaksanakan untuk mengungkap kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon / obyek tertentu
4) Tes kepribadian (personality test)
Dilaksanakan untuk menentukan ciri khas yang bersifat lahiriah seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi, dll
5) Tes hasil belajar / tes pencapaian (achievement test)
Dilaksanakan untuk menentukan tingkat prestasi belajar
• Penggolongan lain – lain
1) Tes indiidu
2) Tes kelompok
3) Tes tertulis
4) Tes lisan


2. Teknik Nontes
Dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik, malainkan dengan melakukan pengamatan (observasi), wawancara (interview), menyebarkan angket (questionnaire), dan memeriksa / meneliti dokumen (documentary analysis).
a. Pengamatan (Observation)
Observasi adalah cara menghimpun bahan – bahan keterangan / data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis.
Observasi dapat mengukur hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku peserta didik.
b. Wawancara (Interview)
Evaluator melakukan wawancara dengan pihak – pihak yang terkait, misalnya wawancara dengan peserta didik, orang tua / wali murid, dll.
c. Angket (Questionnaire)
Tujuan penggunaan angket / kuesioner dalam proses pembelajaran adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.
d. Pemeriksaan dokumen (Documentary analysis)
Memuat informasi mengenai riwayat hidup peserta didik dan orang tua peserta didik.

Ciri –ciri tes hasil belajar yang baik adalah sebagai berikut :
1. Bersifat valid
Tes hasil belajarsecara tepat dan benar dapat mengukur hasil beljar yang telah dicapai oleh peserta didik
2. Memiliki reliabilitas
Menunjukkan hasil yang sama dan stabil
3. Bersifat obyektif
Materi tes bersumber dari materi yang telah diajarkan
4. Bersifat praktis
Tes hasil belajar dapat dilaksanakan dengan mudah

E. BENTUK – BENTUK TES HASIL BELAJAR
1. Bentuk uraian (essay)
2. Bentuk obyektif / tes jawaban pendek

1 komentar:

  1. What to look out for at a casino at your table - Dr. MCD
    While it may be difficult 안산 출장안마 for 파주 출장안마 a casino 서울특별 출장안마 to set up and operate a 전주 출장마사지 table, it still allows a 서귀포 출장샵 The minimum table size in your table is 1,600 square feet and

    BalasHapus